Monday 28 May 2012

Masalah Psikologi Anak Yang Terasingkan

MASALAH PSIKOLOGI ANAK YANG TERASINGKAN

Anak yang terasingkan dalam kelompok, akan mengalami problem-problem psikologis yang akan di munculkan dalam bentuk tingkah laku yang maladaptif, bahkan menyimpang. Perilaku-perilaku yang maldaptif ini biasanya tidak hanya ditunjukkan dalam tingkah laku kini, tetapi dapat mempengaruhi tingkah laku anak setelah mereka dewasa.

Kelompok anak-anak yng terasingkan memiliki nilai yang rendah dari anak-anak seumurnya, akan tetapi anak-anak yang terisolir lebih mudah diakui dari pada anak-anak yang terasingkan, namun lama kelamaan anak-anak yang terasingkan akan diakui juga.

Anak-anak yang terasingkan memiliki resiko adaptasi lebih besar dalam usia menjelang dewasa, mereka menjadi terasingkan karena ada penyimpangan dari salah satu factor status sosial anak.

Beberapa problem pada anak-anak yang terasingkan, antara lain;
  • Secara terbuka mereka diasingkan
  • Sering terlibat dalam hal-hal kejadian interaksi yang negatif
  • Mempunyai masalah perilaku
  • Sering memperlihatkan perilaku agresif
  • Mempunyai status negatif yang stabil
  • Sering bermasalah di sekolah

Secara umum anak-anak yang terasingkan, bereaksi dengan dua cara :
  • Menarik diri
Biasanya mereka menarik diri dari kontak dengan yang lain, mereka sebetulnya ingin main dengan anak-anak lainnya, tetapi mereka diacuhkan dan diabaikan keberadaannya, malahan mereka mengejeknya seperti dengan sebutan “professor” karena anak tersebut memakai kacamata, maka dari itu mereka selalu menhindar dari anak-anak lainnya, di rumah biasanya mereka juga pendiam dan selama mungkin tinggal di kamarnya dengan membaca komik atau mendengarkan musik, kepada orang tuanya mereka beralasan tidak suka main di luar.
  • Perilaku anti sosial
Biasanya mereka sulit untuk diatur, padahal anak-anak lainnya tidak suka dengan perilakunya, misalnya, Pada saat anak-anak yang lain bermain bola, kemudian datang anak yang terasingkan, tetapi tidak untuk ikut bermain dengan anak-anak lainnya, anak tersebut datang hanya sekedar untuk mengganggu saja dengan mengambil bolanya, dan apabila ikut bermain bola pun anak itu akan tampil dengan kasar sehingga membuat anak-anak lainnya berhenti bermain, anak yang terasing itu akan marah-marah hingga akhirnya anak-anak yang lain terpaksa mengalah dan bermain bola kembali dengan aturan-aturan yang dikehendaki oleh anak yang terasing tadi.

Untuk anak-anak yang terasing ini di negara-negara yang sudah maju, seperti di Belanda, para orang tua dari anak tersebut akan mendapat laporan dari pengajar atau guru, kemudian mereka diberikan penyuluhan dan konsultasi dari Psikolog Anak yang ada di bawah Departemen Urusan Anak-anak Bermasalah, kemudian akan dikirim ke Departemen Kesehatan untuk gangguan jiwa yang tidak stabil untuk diberi pengarahan dan keterampilan sosial dalam cara menyesuaikan diri atau cara beradaptasi di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Untuk orang yang lebih dewasa, mereka diajarkan semacam therapy untuk beradaptasi dalam lingkungan masyarakat supaya akhirnya mereka bisa mandiri.

DAFTAR PUSTAKA :