MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian pembaharuan pendidikan Islam.
Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum di pahami, di terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bias diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.
Dengan demikian, kalau kita kaitkan dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya melakukan proses perunahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.
B. Hal–hal yang melatar belakangi pembaharuan pendidikan Islam
Terpuruknya nilai–nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal Islam yang tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang hareus diperhatikan. Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak diadopsi bahkan dimanfaatkan secara komprehensif oleh barat yang pada waktu itu tidak pernah mengenal ilmu pengetahuan.
Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam.
- Pertama faktor internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
- Kedua faktor eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir.
C. Masa pembaharuan pendidikan Islam
Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuaan islamsiterima oleh bangsa Eropa dan umat Islam sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di Eropa dan menimbulakn kelemahan dikalangan umat Islam. Secara berangsur tetapi pasti. Kekuasan umat Islam ditunjukan oleh kekuasan bangsa Eropa, dan terjadilah penjajahan di mana-mana di seluruh wilayah yang pernah di kuasai oleh kekuasan Islam. Eksploitasi kekayaan dunia Islam oleh bangsa Eropa semakin memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi kehidupannya.
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertringgalan kaum muslimin dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan, telah timbul mulai abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara eropa. Mereka mulai memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang merupakan pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan kemajuaan ilmu pengetahuan.
Dalam bidang pengembengan ilmu pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia islam di buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan juga di adakan percetakan Al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan agama yang lainnya juga.
Penduduk Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan umat Islam. Tetapi juga sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam ekspedisi itu Napoleon membawa sepasukan tentara dan para ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk mengadakan penelitian di Mesir.
Eksploitasi dan intervensi barat lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Mereka sadar kuatnya control barat terhadap mereka terhadap kemajan modern yang di miliki oleh barat. Inilah yang menyadarkan mereka dari keterbelakangan mereka dan kelemahannya. Sehingga timbul usaha pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh penguasa, kaum bangsawan, elit, dan intelegensia.
DAFTAR PUSTAKA :
DAFTAR PUSTAKA :