Sunday 29 April 2012

Iluminasi

ILUMINASI 

Ajaran tentang ilumunasi

Pertama-tama dapat disebut pendapatnya tentang pengenalan. Dalam masa mudanya ia bergumul dengan problem-problem yang menyangkut skeptisisme. Tetapi akhirnya ia berkeyakinan bahwa skeptisme tidak tahan uji. Jika saya saya menyangsikan segala sesuatu, memang ada kebenaran-kebenaran yang teguh. Menurut Agustinus, hal itu mungkin karena kita mengambil bagian dalam rasio ilahi. Dalam rasio ilahi terdapat “kebenaran abadi” kebenaran-kebenaran mutlak tak teruntuhkan. Rasio ilahi itu menerangi rasio insani. Allah adalah guru batiniah yang bertempat tinggal dalam batin kita dan menerangi roh manusiawi dengan kebenaran-Nya. Itulah pendirian Agustinus yang biasanya disebut ajaran iluminasi atau penerangan.

Dunia Jasmani

Dunia jasmani mengalami pertembangan terus-menerus, tetapi seluruh perkembangan itu tergantung pada Allah. Mula-mula Allah menciptakan suatu materi yang mempunyai bentuk tertentu, tetapi didalamnya terdapat “Rasiones Seminales” (artinya; benih-benih). Maksudnya ialah prinsip-prinsip aktif darimana berkembanganya semua makhluk jasmani. Agustinus mengambil titik ajaran ini dari mazhab ston.

Kalau ditanyakan apakah Agustinus disini menganut semacam teori evolusi, harus dijawab bahwa ia memang mengakui adanya perkembangan dalam dunia jasmani. Dengan teori ini Agustinus berpikir dapat memecahkan beberapa kesulitan tentang penciptaan yang timbul jika membaca Al-Kitab.

Manusia

Agustinus pasti dipengaruhi oleh Platonisme. Ia tidak menerima dualisme ekstrem Plato tentang manusia (jiwa terkurung dalam tubuh). Tetapi tubuh (materi) tidak merupakan sumber kejahatan. Satu-satunya kejahatan adalah dosa yang berasal dari kehendak bebas, lagi hukuman untuk dosa. Agustinus tidak pernah mengatasi keragu-raguan tentang masalah asal-usul jiwa manusiawi. Satu kali ia berkecenderungan kepada pikiran bahwa jiwa langsung diciptakan oleh Tuhan pada saat konsepsi. Ia mengatakan bahwa jiwa anak berasal dari jiwa orangtuanya. Dengan pendapat terakhir ini menjadi lebih gampang untuk mengartikan adanya dosa asal, yaitu bersama dengan jiwa dosa diserahkan juga.

Pada akhir ini bahwa Agustinus termasuk pemikir termasyhur dalam sejarah agama Kristen, sampai dalam abad 13 (selama hampir 800 tahun). Dan jika pada abad 13 Aristoteles ditemukan kembali itu tidak berarti bahwa Agustinus dilupakan. Ia dianggap sebagai guru utama selama seluruh abad pertengahan. Dan dengan melampaui abad pertengahan, pengarauhnya masih berlangsung terus sampai pada hari ini.

DAFTAR PUSTAKA :