ILUMINASI
Ajaran tentang ilumunasi
Pertama-tama dapat disebut
pendapatnya tentang pengenalan. Dalam masa mudanya ia bergumul dengan
problem-problem yang menyangkut skeptisisme. Tetapi akhirnya ia
berkeyakinan bahwa skeptisme tidak tahan uji. Jika saya saya
menyangsikan segala sesuatu, memang ada kebenaran-kebenaran yang teguh.
Menurut Agustinus, hal itu mungkin karena kita mengambil bagian dalam
rasio ilahi. Dalam rasio ilahi terdapat “kebenaran abadi” kebenaran-kebenaran mutlak tak teruntuhkan. Rasio ilahi itu menerangi rasio
insani. Allah adalah guru batiniah yang bertempat tinggal dalam batin
kita dan menerangi roh manusiawi dengan kebenaran-Nya. Itulah pendirian
Agustinus yang biasanya disebut ajaran iluminasi atau penerangan.
Dunia Jasmani
Dunia jasmani mengalami
pertembangan terus-menerus, tetapi seluruh perkembangan itu tergantung
pada Allah. Mula-mula Allah menciptakan suatu materi yang mempunyai
bentuk tertentu, tetapi didalamnya terdapat “Rasiones Seminales”
(artinya; benih-benih). Maksudnya ialah prinsip-prinsip aktif
darimana berkembanganya semua makhluk jasmani. Agustinus mengambil titik
ajaran ini dari mazhab ston.
Kalau ditanyakan apakah Agustinus disini
menganut semacam teori evolusi, harus dijawab bahwa ia memang mengakui
adanya perkembangan dalam dunia jasmani. Dengan teori ini Agustinus
berpikir dapat memecahkan beberapa kesulitan tentang penciptaan yang
timbul jika membaca Al-Kitab.
Manusia
Agustinus pasti dipengaruhi oleh
Platonisme. Ia tidak menerima dualisme ekstrem Plato tentang manusia
(jiwa terkurung dalam tubuh). Tetapi tubuh (materi) tidak merupakan
sumber kejahatan. Satu-satunya kejahatan adalah dosa yang berasal dari
kehendak bebas, lagi hukuman untuk dosa. Agustinus tidak pernah
mengatasi keragu-raguan tentang masalah asal-usul jiwa manusiawi. Satu
kali ia berkecenderungan kepada pikiran bahwa jiwa langsung diciptakan
oleh Tuhan pada saat konsepsi. Ia mengatakan bahwa jiwa anak berasal
dari jiwa orangtuanya. Dengan pendapat terakhir ini menjadi lebih
gampang untuk mengartikan adanya dosa asal, yaitu bersama dengan jiwa
dosa diserahkan juga.
Pada akhir ini bahwa Agustinus
termasuk pemikir termasyhur dalam sejarah agama Kristen, sampai dalam
abad 13 (selama hampir 800 tahun). Dan jika pada abad 13 Aristoteles
ditemukan kembali itu tidak berarti bahwa Agustinus dilupakan. Ia
dianggap sebagai guru utama selama seluruh abad pertengahan. Dan dengan
melampaui abad pertengahan, pengarauhnya masih berlangsung terus sampai
pada hari ini.
DAFTAR PUSTAKA :